Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 31 Desember 2013



Kesenjangan Sosial
A.Abstrak
Kesenjangan sosial merupakan sesuatu yang menjadi sebuah momok atau tugas besar bagi pemerintah untuk diselesaikan. Dimana kesenjangan sosial merupakan masalah yang sukar untuk diselesaikan kerena menyangkut aspek-aspek yang harus diketahui secara mendalam dan pendekatan lebih dalam serta adanya saling keterkaitan berbagai aspek. Kesenjangan sosial sebuah keadaan ketidak seimbangan sosial yang ada di masyarakat misalnya antara si kaya dan si miskin. Kesenjangan sosial dipengaruhi beberapa foktor yaitu:
a. Kemiskinan
Menurut Robert Chambers bahwa inti kemiskinan terletak pada kondisi yang disebut deprivation trap atau perangkap kemiskinan. Perangkap itu terdiri dari: 1. Kemiskinan itu sendiri;2.Kelemahan fisik;3.Keterasingan atau kadar isolas;4.Kerentaan;5. Ketidakberdayaan.Ciri-ciri kebudayaan kemiskinan atau pemikiran kemiskinan:(1)fatalisme, (2) rendahnya tingkat aspirasi,(3) rendahnya kemauan mengejar sasaran, (4) kurang melihat kemajuan pribadi , (5) perasaan ketidak berdayaan/ketidakmampuan,(6) Perasaan untuk selalu gagal,(7) Perasaan menilai diri sendiri negatif, (8) Pilihan sebagai posisi pekerja kasar, dan (9) Tingkat kompromis yang menyedihkan. Kemiskinan merupakan penyebab utama dari terjadinya kesenjangan sosial yang banyak di dalam masyarakat.
b.sempitnya lapangan pekerjaan
Sempinya lapangan pekerjaan menjadi foktor kesenjangan karena dengan lapangan pekerjaan yang sempit sehingga banyak pengangguran serta berdampak pada perekonomian yang rendah.Pemecahan dan Solusi Kesenjangan Sosial Di Indonesia. Meminimalis (KKN) dan memberantas korupsi dalam upaya meningkatan kesejahter masyarakat. Pemerintah telah membentuk suatu lembaga yang bertugas memberantas (KKN) di Indonesia. Indonesia telah mulai berbenah diri namun dalam beberapa kasus soal korupsi KPK dinilai masih tebang pilih dalam menindak masalah korupsi. Misalnya kasus tentang bank century belum menemukan titik terang dan seolah-olah mengakiri kasus itu. Pemerintah harus selalu berbenah diri karena dengan meminimaliskan (KKN) yang terjadi mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan dana yang ada.Meningkatkan system keadilan di Indonesia serta melakukan pengawasan yang ketat terhadap mafia hukum. Masih banyak mafia hukum merajarela di Indonesia itu yang semakin membuat kesenjangan sosial di Indonesia makin mencolok.
Kata kunci: Kesenjangan sosial, pemerintah, kemiskinan.
A. PENDAHULUAN

a) Latar Belakang
Kesenjangan sosial merupakan sesuatu yang menjadi pekerjaan bagi pemerintah yang butuh perhatian yang lebih. Kesenjangan sosial yang terjadi dalam masyarakat sangatlah mencolok dan makin memprihatinkan yang perlu di bahas serta dicari penyebab-penyebab terjadinya suatu kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial yang muncul dalam masyarakat perlunya sebuah keberanian dalam pengungkapanpannya. Sehingga kesenjangan sosial menjadi topic yang menarik serta bagus untuk dipaparkan dalam pengambilan judul ini. Terjadi tindakan-tindakkan yang sangat mencolok misalnya dalam kasus akhir-akhir tentang gimana seorang koruptor besar yang mendapat fasilitas yang sangat baik dalam tahanan,sedangkan seorang pencuri ayam di tahan dengan tidak layak. Disini sangatlah kelihatan perbedaannya antara orang kaya atau penguasa dengan orang miskin atau rakyat kecil.
b) Perumusan masalah
Kesenjangan sosial sering terjadi dalam masyarakat dan akhir-akhir ini sangatlah mencolok(sangat kelihatan dengan nyata). Kesenjangan sosial yang ada di masyarakat semakin memprihatinkan.
C.Pembahasan
a).Pengertian Kesenjangan Sosial
Kesenjangan sosial adalah suatu keadaan ketidak seimbangan sosial yang ada di masyarakat yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat mencolok. Dalam hal kesenjangan sosial sangatlah mencolok dari berbagai aspek misalnya dalam aspek keadilanpun bisa terjadi. Antara orang kaya dan miskin sangatlah dibedaan dalam aspek apapun, orang desa yang merantau dikotapun ikut terkena dampak dari hal ini,memang benar kalau dikatakan bahwa “ Yang kaya makin kaya,yang miskin makin miskin”. Adanya ketidak pedulian terhadap sesama ini dikarenakan adanya kesenjangna yang terlalu mencolok antara yang “kaya” dan yang “miskin”. Banyak orang kaya yang memandang rendah kepada golongan bawah,apalagi jika ia miskin dan juga kotor,jangankan menolong,sekedar melihatpun mereka enggan.

Disaat banyak anak-anak jalanan yang tak punya tempat tinggal dan tidur dijalanan, namun masih banyak orang yang berleha-leha tidur di hotel berbintang ,banyak orang diluar sana yang kelaparan dan tidak bisa memberi makan untuk anak-anaknya tapi lebih bnyak pula orang kaya sedang asyik menyantap berbagai makanan enak yang harganya selangit….. Disaat banyak orang-orang miskin kedinginan karena pakaian yang tidak layak mereka pakai,namun banyak orang kaya yang berlebihan membeli pakaian bahkan tak jarang yang memesan baju dari para designer seharga 250.000 juta,dengan harga sebnyak itu seharusnya sudah dapat memberi makan orang-orang miskin yang kelaparan.
Pemerintah harusnya lebih memperhatikan masalah yang seperti ini,pembukaan UUD 45 bahkan telah memberi amanat kepada pemerintah untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan bangsa,harusnya orang-orang yang berada di pemerintahan lebih serius untuk memikirkan kepentingan bangsa yang memang sudah menjadi tanggung jawab mereka,tapi dari kasus-kasus yang sekarang ini tentang para anggota pemerintahan yang melakukan korupsi dapat menunjukan bahwa tidak sedkit dari mereka masih memikirkan kepentingannya masing-masing,uang dan biaya yang seharusnya untuk kemakmuran masyarakat dimakan oleh mereka sendiri.Kalaupun pada akhirnya mereka mendapatkan hukuman itu bukanlah “hukuman” yang sebenarnya,banyak dari mereka masih tetap hidup mewah walaupun mereka dalam kurungan penjara yang seharusny memebuat mereka jera.

Kemiskian memang bukan hanya menjadi masalah di Negara Indonesia, bahkan Negara majupun masih sibuk mengentaskan masalah yang satu ini. Kemiskinan memang selayaknya tidak diperdebatkan tetapi diselesaikan. Akan tetapi kami yakin : “du chocs des opinion jaillit la verite”. “ Dengan benturan sebuah opini maka akan munculah suatu kebenaran “. Dengan kebenaran maka keadilan ditegakkan, dan apabila keadilan ditegakkan kesejateraan bukan lagi menjadi sebuah impian akan tetapi akan menjadi sebuah kenyataan.



Menurut Robert Chambers bahwa inti kemiskinan terletak pada kondisi yang disebut deprivation trap atau perangkap kemiskinan. Perangkap itu terdiri dari :
1. Kemiskinan itu sendiri
2. Kelemahan fisik
3. Keterasingan atau kadar isolasi
4. Kerentaan
5. Ketidakberdayaan
Semua unsur itu terkait satu sama lain sehingga merupakan perangkap kemiskinan yang benar – benar berbahaya dan mematikan, serta mempersulit rakyat miskin untuk bangkit dari kemiskinannya..
c). Fator-Faktor Kesenjangan Sosial
Kesenjangan sosial yang terjadi di Indonesia diakibat beberapa hal yaitu :
a. Kemiskinan
Menurut Lewis (1983), budaya kemiskinan dapat terwujud dalam berbagai konteks sejarah, namun lebih cendrung untuk tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat yang memiliki seperangkat kondisi:
(1) Sistem ekonomi uang, buruh upahan dan sistem produksi untuk keuntungan
(2) tetap tingginya tingkat pengangguran dan setengah pengangguran bagi tenaga tak terampil
(3) rendahnya upah buruh
(4) tidak berhasilnya golongan berpenghasilan rendah meningkatkan organisiasi sosial, ekonomi dan politiknya secara sukarela maupun atas prakarsa pemerintah
(5) sistem keluarga bilateral lebih menonjol daripada sistem unilateral, dan
(6) kuatnya seperangkat nilai-nilai pada kelas yang berkuasa yang menekankan penumpukan harta kekayaan dan adanya kemungkinan mobilitas vertical, dan sikap hemat, serta adanya anggapan bahwa rendahnya status ekonomi sebagai hasil ketidak sanggupan pribadi atau memang pada dasarnya sudah rendah kedudukannya.
Budaya kemiskinan bukanlah hanya merupakan adaptasi terhadap seperangkat syarat-syarat obyektif dari masyarakat yang lebih luas, sekali budaya tersebut sudah tumbuh, ia cendrung melanggengkan dirinya dari generasi ke generasi melaui pengaruhnya terhadap anak-anak. Budaya kemiskinan cendrung berkembang bila sistem-sistem ekonomi dan sosial yang berlapis-lapis rusak atau berganti, seperti masa pergantian feodalis ke kapitalis atau pada masa pesatnya perubahan teknologi. Budaya kemiskinan juga merupakan akibat penjajahan yakni struktur ekonomi dan sosial pribumi diobrak, sedangkan atatus golongan pribumi tetap dipertahankan rendah, juga dapat tumbuh dalam proses penghapusan suku. Budaya kemiskinan cendrung dimiliki oleh masyarakat strata sosial yang lebih rendah, masyarakat terasing, dan warga urban yang berasal dari buruh tani yang tidak memiliki tanah.
Menurut Parker Seymour dan Robert J. Kleiner (1983) formulasi kebudayaan kemiskinan mencakup pengertian bahwa semua orang yang terlibat dalam situasi tersebut memiliki aspirasi-aspirasi yang rendah sebagai salah satu bentuk adaptasi yang realistis. Beberapa ciri kebudyaan kemiskinan adalah :
(1) fatalisme,
(2) rendahnya tingkat aspirasi,
(3) rendahnya kemauan mengejar sasaran,
(4) kurang melihat kemajuan pribadi ,
(5) perasaan ketidak berdayaan/ketidakmampuan,
(6) Perasaan untuk selalu gagal,
(7) Perasaan menilai diri sendiri negatif,
(8) Pilihan sebagai posisi pekerja kasar, dan
(9) Tingkat kompromis yang menyedihkan.
Berkaitan dengan budaya sebagai fungsi adaptasi, maka suatu usaha yang sungguh-sungguh untuk mengubah nilai-nilai yang tidak diinginkan ini menuju ke arah yang sesuai dengan nilai-nilai golongan kelas menengah, dengan menggunakan metode-metodre psikiatri kesejahteraan sosial-pendidikan tanpa lebih dahulu (ataupun secara bersamaan) berusaha untuk secara berarti mengubah kenyataan kenyataan struktur sosial (pendapatan, pekerjaan, perumahan, dan pola-pola kebudayaan membatasi lingkup partisipasi sosial dan peyaluran kekuatan sosial) akan cendrung gagal. Budaya kemiskinan bukannya berasal dari kebodohan, melainkan justru berfungsi bagi penyesuaian diri.
Kemiskinan struktural menurut Selo Sumarjan (1980) adalah kemiskinan yang diderita oleh suatu golongan masyarakat karena struktur sosial masyarakat itu tidak dapat ikut menggunakan sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka. Kemiskinan strukturl adalah suasana kemiskinan yang dialami oleh suatu masyarakat yang penyebab utamanya bersumber pada struktur sosial, dan oleh karena itu dapat dicari pada struktur sosial yang berlaku dalam masyarakat itu sendiri. Golongan kaum miskin ini terdiri dari :
(1) Para petani yang tidak memiliki tanah sendiri,
(2) Petani yang tanah miliknya begitu kecil sehingga hasilnya tidak cukup untuk memberi makan kepada dirinya sendiri dan keluargamnya,
(3) Kaum buruh yang tidak terpelajar dan tidak terlatih (unskilled labourerds), dan
(4) Para pengusaha tanpa modal dan tanpa fasilitas dari pemerintah (golongan ekonomi lemah).
Kemiskinan struktural tidak sekedar terwujud dengan kekurangan sandang dan pangan saja, kemiskinan juga meliputi kekurangan fasilitas pemukiman yang sehat, kekurangan pendidikan, kekurangan komunikasi dengan dunia sekitarnya, sosial yang mantap.
Beberapa ciri kemiskinan struktural, menurut Alpian (1980) adalah
(1) Tidak ada atau lambannya mobilitas sosial (yang miskin akan tetap hidup dengan kemelaratanya dan yang kaya akan tetap menikmati kemewahannya),
(2) mereka terletak dalam kungkungan struktur sosial yang menyebabkan mereka kekurangan hasrat untuk meningkatkan taraf hidupnya, dan
(3) Struktur sosial yang berlaku telah melahirkan berbagai corak rintangan yang menghalangi mereka untuk maju. Pemecahan permasalahan kemiskinan akan bisa dilakukan bilamana struktur sosial yang berlaku itu dirubah secara mendasar.
Soedjatmoko (1984) memberikan contoh kemiskinan structural; (1) Pola stratifikasi (seperti dasar pemilikan dan penguasaan tanah) di desa mengurangi atau merusak pola kerukukan dan ikatan timbal-balik tradisional, (2) Struktur desa nelayan, yang sangat tergantung pada juragan di desanya sebagai pemilik kapal, dan (3) Golongan pengrajin di kota kecil atau pedesaan yang tergantung pada orang kota yang menguasai bahan dan pasarnya. Hal-hal tersebut memiliki implikasi tentang kemiskinan structural : (1) kebijakan ekonomi saja tidak mencukupi dalam usaha mengatasi ketimpangan-ketimpangan struktural, dimensi struktural perlu dihadapi juga terutama di pedesaan; dan (2) perlunya pola organisasi institusi masyarakat pedesan yang disesuaikan dengan keperluannya, sebaga sarana untuk mengurangi ketimpangan dan meningkatkan bargaining power, dan perlunya proses Sosial learning yang spesifik dengan kondisi setempat.
Adam Malik (1980) mengemukakan bahwa untuk mencari jalan agar struktur masyarakat Indonesia dapat diubah sedemikian rupa sehingga tidak terdapat lagi di dalamnya kemelaratan structural. Bantuan yang terpenting bagi golongan masyarakat yang menderita kemiskinan struktural adalah bantuan agar mereka kemudian mampu membantu dirinya sendiri. Bagaimanapun kegiatan pembangunan yang berorientasi pertumbuhan maupun pemerataan tidak dapat mengihilangkan adanya kemiskinan struktural.
Pada hakekatnya perbedaan antara si kaya dengan si miskin tetap akan ada, dalam sistem sosial ekonomi manapun. Yang lebih diperlukan adalah bagaimana lebih memperkecil kesenjangan sehingga lebih mendekati perasaan keadilan sosial. Sudjatmoko (1984) berpendapat bahwa, pembangunan yang semata-mata mengutamakan pertumbuhan ekonomi akan melanggengkan ketimpangan struktural. Pola netes ke bawah memungkinkan berkembangnya perbedaan ekonomi, dan prilaku pola mencari nafkah dari pertanian ke non pertanian, tetapi proses ini akan lamban dan harus diikuti dengan pertumbuhan yang tinggi. Kemiskinan tidak dapat diatasi hanya dengan membantu golongan miskin saja, tanpa menghadapi dimensi-dimensi struktural seperti ketergntungan, dan eksploitasi. Permasalahannya adalah dimensi-dimensi struktural manakah yang mempengarhui secara langsung terjadinya kemiskinan, bagaimana ketepatan dimensi untuk kondisi sosial budaya setempat. wartawarga.gunadarma.ac.id/.../kesenjangan-sosial-yang-mengakar/ - Tembolok
b. Lapangan Pekerjaan
Lapangan pekerjaan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian masyarakat,sedangan perekonomian menjadi fartor terjadinya kesenjangan sosial. Sempitnya lapangan pekerjaan di Indonesia menjadikan pengangguran yang sangat besar di Indonesia dan merupakan pekerjaan bagi pemerintah saat ini.

d). Pemecahan dan Solusi Kesenjangan Sosial Di Indonesia
Indonesia merupakan negara yang besar dan salah satu negara yang memiliki kepulauan yang banyak serta letaknya berjauhan. Kesenjangan sosial sangatlah mungkin terjadi di Indonesia karena banyak daerah-daerah terpencil yang terisolir dari keramaian. Dan Indonesia adalah suatu negara yang tingkat korupsinya sangat tinggi, di dunia Indonesia masuk dalam 5 besar negara terkorup.Sebenarnya Indonesia mampu menjadi negara yang maju dan menjadi negara yang mampu menyejahterakan masyarakatnya. Kerana Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat kaya dan melimpah tetapi kenapa masih terjadi kesenjangan sosial yang sangat mencolok. Ini menjadi pertanyakan besar yang perlu adanya jawaban dan titik terang. Dalam hal ini merupakan tugas bagi pemerintah sekarang,bagaimana lebih menyejahterakan masyarakat serta meminimalis kesenjangan sosisal. Banyak hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pemecahan kesenjangan sosial yang terjadidi masyarakat.
Upaya-upaya yang harus dilakukan pemerintah untuk pemecahan masalah kesenjangan sosial yang terjadi di Indonesia:
1. Meminimalis (KKN) dan memberantas korupsi dalam upaya meningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah telah membentuk suatu lembaga yang bertugas memberantas (KKN) di Indonesia. Indonesia telah mulai berbenah diri namun dalam beberapa kasus soal korupsi KPK dinilai masih tebang pilih dalam menindak masalah korupsi. Misalnya kasus tentang bank century belum menemukan titik terang dan seolah-olah mengakiri kasus itu. Pemerintah harus selalu berbenah diri karena dengan meminimaliskan (KKN) yang terjadi mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan dana yang ada.
2. Meningkatkan system keadilan di Indonesia serta melakukan pengawasan yang ketat terhadap mafia hukum. Masih banyak mafia hokum merajarela di Indonesia itu yang semakin membuat kesenjangan sosial di Indonesia makin mencolok.
Keadilan saat ini sangatlah sulit untuk ditegagakkan bagaimana tidak! Seorang koruptor ditahan namun semua fasilitas sudah tercukupi di dalam ruang tahanan. Sedangkan bagaimana dengan nasib seorang masyarakat kecil yang hanya mencuri ayam misalnya, mereka melakukan dengan seenak mereka kadang juga mereka menyiksa dengan tidak prikemanusiaan. Hal ini sangatlah menunjukkan kesenjangan sosial di Indonesia sangatlah mencolok antara pihak kaya atau pihak yang mempunyai penguasa antara rakyat kecil atau orang miskin.

E. PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas memberikan pandangan tentang kinerja pemerintah yang masih harus terus ditingkatkan lagi,dan benar-benar memperhatikan kondisi kesenjangan di lingkungan kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara.Agar setiap rakyat indonesia dapat memiliki penghidupan yang layak dan bertanggung jawab. Sebagaimana dari fungsi negara itu sendiri yang harus menyejahterakan masyarakat sesuai UUD yang telah mengaturnya.Supaya keadilan, kesejahteraan bisa terwujud serta merata adalah tanggung jawab kita bersama maka mulailah dengan diri kita sendiri dengan peduli dengan sesama.

Jumat, 08 November 2013

ILMU SOSIAL DASAR



PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP
PROSES PERTUMBUHAN KEDEWASAAN SESEORANG


            Pengaruh pola asuh orang tua  terhadap proses pertumbuhan kedewasaan sesorang itu sangat penting.Figur orang tua yang baik,akan menjadi contoh dan teladan anak.Disinilah peran orang tua sangat penting.Dalam pola pengasuhan anak,ada tahapan yang perlu diperhatikan,orang tua harus bisa membedakan usia anak dalam mengasuh dan membimbing.
            Pengasuhan dan pembimbingan anak usia dini 5-12 tahun bisa dikategorikan usia anak-anak,dimana orang tua masih berperan sebagai pengasuh yang harus mengajarkan anak untuk bisa disiplin waktu,disiplin tugas yang mengarah pada rutinitas kegiatan sehari-hari.
            Pengasuhan dan bimbingan anak usia 13-19 tahun bisa dekategorikan usia remaja,dimana peran orang tua mulai bertambah,karena anak usia remaja adalah transisi sifat kekanakan terkadang masih tampak,tapi terkadang sifat kedewasaan muncul,pengasuhan dan bimbinganpun harus lebih hati-hati,karena usia remaja akan mencari figure lain selain orang tua. Pola asuh orang tua disini adalah mengarahkan agar si anak bisa mendapatkan figure yang baik buat dicontoh,dalam hal ini.pola pikir orang tua harus flexibel,dimana orang tua bisa menjaditeman,sahabat bagi anak,bisa menjadi tempat berbagi cerita,berbagi pendapat. Bila demikian,maka anak akan nyaman bersama orang tua dan orang tua pun bisa dengan mudah mengarahkannya.
Pengasuhan dan bimbingan anak usia 20 tahun keatas,ini adalah usia menuju kedewasaan,kematangan berfikir seorang anak. Disinalah peran orang tua berubah,dimana orang tua mulai berperan sebagai teman,partner,sahabat,karena anak yang mulai dewasa sangat butuh lawan berfikir,lawan  berargumentasi untuk bisa menentukan apa yang menjadi harapannya. Dari masalah mencari pekerjaan,mencari perguruan tinggi,mencari jodoh dll. Yang sifatnya untuk mencapai masa depan hidupnya.
            Bila pengaruh pola asuh orang  tua itu baik dan tertcipta kerjasama  yang baik,kenyamanan satu sama lain,saling menghargai dan menghormati,tidak selalu memberi batasan orang tua dan siapa anak,maka proses pertumbuhan kedewasaan anak akan terwujud dengan baik,dan sesuai dari masing-masing pihak.
            Sebagai orang tua harus bisa memberi kebebasan pada anak ntuk menentukan jalan terbaik dalam hidupnya. Peran orang tua lebih baik sebagai motivator bagi anak,bukan sebagai penentu jalan hidup anak. Apabila hal ini yang terjadi ,maka apa yang diharapkan anak akan sirna dan peran anak akan berubah menjadi wayang yang harus digerakan oleh dalang yaitu orang tua.
            Biarkan anak berkembang apa adanya. Mengamati dan mengawasi lebih nikmat dibandingkan mengatur karena dengan mengawasi dan mengamati,orang tua akan bisa lebih tahu,mengerti dan paham bagaimana perkembangan anak menuju kedewasaan yang sempurna.
KESIMPULAN       
Jadi kesimpulan yang dapat kita ambil, bahwa apabila orang tua menginginkan anaknya tumbuh dewasa dengan baik, maka yang harus diutamakan orang tua adalah mengerti dan paham jiwa dari anaknya,tahu akan karakter dan sifat dari si anak,mengenal kehidupan di sekitar anak kita. Orang tua juga harus bersikap fleksibel, mau beradaptasi dengan anak,terutama bersedia menjadi teman bagi anak dalam keluarga.

Jumat, 11 Oktober 2013



JAVA
Java = Bahasa Pemrograman + Virtual Machine
Java bukan hanya bahasa pemrograman namun juga Virtual Machine. Pertanyaan berikutnya tentunya adalah apa itu bahasa pemrograman dan apa itu virtual machine.

Bahasa pemrograman merupakan bahasa (mungkin ini bisa jadi pertanyaan lagi, apa itu Bahasa?) yang dipakai dalam menulis kode sumber dari suatu aplikasi. Bahasa ini dapat kemudian dikompilasi, atau diterjemahkan menjadi bahasa mesin, atau singkatnya menjadi sederetan intruksi yang bisa dimengerti oleh mesin (CPU) untuk dijalankan.

Setidaknya di sini kita juga bisa mengerti sedikit mengenai 'mesin'. Mesin yang dimaksud di sini adalah perangkat keras, dengan komponen 'otak'nya yakni CPU alias Central Processing Unit. Mesin ini yang menjalankan instruksi-intruksi tersebut yang bagi kita nampak atau terasa sebagai suatu aplikasi.

Dari sini kita bsia membahas apa yang dimaksud dengan Virtual Machine. Istilah ini menggambarkan kedekatan fungsionalitas komponen ini dengan apa yang dikerjakan oleh 'real' machine atau CPU itu. Virtual Machine mengemulasi atau meniru (menurut istilah yang berterima di KBBI - seperti yang selalu diingatkan oleh dosen saya, Bapak Rinaldi Munir 'mengimakkan') fungsi dari CPU dalam hal menjalankan instruksi-instruksi tersebut.

Adanya emulasi tersebut membuat aplikasi-aplikasi yang ditulis dalam bahasa Java bisa dijalankan di atas virtual machine tersebut, independen terhadap Operating System (OS). Kita bisa lihat bahwa banyak aplikasi-aplikasi yang hanya bisa berjalan di atas OS tertentu saja. Misalnya ada aplikasi Internet Explorer dan Outlook hanya bisa berjalan di atas platform OS Windows saja, bahkan mungkin ada juga aplikasi yang hanya bisa berjalan di atas Windows versi sekian saja.

Dari segi bisnis, ketergantungan aplikasi atas operating system seperti itu, membuat posisi penjual OS menjadi sangat kuat. Pengembang aplikasi seolah-olah didikte oleh kepentingan bisnis penjual OS, yang tiap tahun mengeluarkan versi terbaru OS dengan gembar-gembor berbagai perbaikan dan fitur-fitur baru.

[Aplikasi
[Bahasa Java
[Java Virtual Machine
[Operating System
[CPU

Karena itulah Java menjadi sesuatu yang powerful sekarang ini, suatu kekuatan besar yang bisa membuat Microsoft, raksasa di industri teknologi informasi deg-degan.
Sebab saat operating system menjadi irrelevan, tidak ada lagi rasa ketergantungan terhadap operating system dari satu vendor saja

Apa konsekuensi dari kenyataan ini terhadap pedagang operating system (baca: Microsoft)? Konsumen akan semakin tidak tertarik untuk membeli update atau release selanjutnya yang menjadi inti dagangan para pedagang. Sebab aplikasitidak lagi bergantung pada OS sebagai platform tempatnya berjalan.

Bahasa Java dan JVM telah membuat suatu layer yang independen terhadap OS dan hardware sehingga apapun aplikasi yang berjalan di atasnya tidak akan lagi memiliki ketergantungan terhadap operating system apalagi hardware.
Jadi Java telah melimpahkan bargaining power dari pedagang operating system terhadap pihak lain yakni pengembang aplikasi dan end-user.

Namun tidak mungkin Java akan mencapai kekuatannya seperti ini jika tidak ada kepentingan bisnis lain dari empat pemain besar yakni IBM, BEA, ORACLE, dan SUN. SUN Microsystems yang memegang lisensi atas pengembangan teknologi Java ini. Adanya pemberian lisensi ini memberi hak bagi SUN untuk menetapkan koridor teknis yang mesti diikuti oleh pengembang teknologi, agar Java tidak dikorupsi untuk diselewengkan sehingga menjadi ketergantungan terhadap suatu platform OS tertentu. Hal ini tentunya penting sekali sebab 'kemerdekaan' dari OS merupakan salah satu prinsip mendasar dari Java.
Kelebihan Java :
  • Berorientasi objek , Memudahkan untuk mendesign dan mengembangkan program dengan cepat dan teliti , sehinnga mudah digunakan . Salah satu bahasa pemrograman yang berorientasi objek secara murni .
  • Mirip c++, Mempunyai sintaks yang mirip dengan bahasa pemrograman c++ . Sehingga para pengguna c++ banyak yang hijrah menggunakan Java . 
  • Multiplatform, Dapat digunakan dibanyak sistem operasi . 
  • Perkembangan yang luas, Dari game sampai sistem operasi handphone menggunakan program java . Misalnya Handphone Sonny Ericsson dan Opera Mini 3 yang bertipe .jar ( Java Archive ) .
  • Mempunyai pengumpulan sampah otomatis .


Kekurangan Java :
  • Proses Compile, Mengharuskan pengguna mengcompile programnya sebelum dijalankan, berbeda dengan bahasa pemrograman python yang tidak perlu mengcompile terlebih dahulu .
  • Penggunaan Memori yang besar , Berbeda dengan bahasa pemrograman lain yang hanya membutuhkan memori sedikit